Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Semua info yang kamu cari ada di sini

Rabu, 03 Februari 2010

PERBEDAAN ANTARA PSIKOANALISA, BEHAVIORISME, DAN HUMANISTIK DARI KESEHATAN KEPRIBADIAAN

1.Teori Kepribadian psikoanalisa.
Teori ini berasal dari kepribadian yang bersifat psikodinamik berasal dari para ahli yang sangat dipengaruhi, oleh Sigmund Freud ( 1856-1939 ), bapak psikoanalisa yang sangat terkenal. Teori psikologi freud didasarkan atas keyakinannya bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Sebagaimana hukum konservasi, freud juga beranggapan bahwa energi psikis bersifat kekal, tidak dapat dihilangkan, dan bila dihambat akan mencari saluran lain.
Energi psikis inilah yang mendorong perilaku untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis energi psikis itu berasumsi pada fungsi psikis yang berbeda, yaitu : Id, Ego, Superego. Id merupakan, bagian yang bersifat subjektif, yang terdiri dari insting-insting, dan gudangnya energi psikis yang digunakan oleh ketiga system kepribadian. Ego merupakan bagian yang berkembang untuk memenuhi kebutuhan id yang terkait dengan dunia nyata, memperoleh energi dari id, mengetahui dunia objektif dan subjektif. Superego merupakan komponen moral kepribadian, terdiri dari 2 subsistem : kata hati dan ego yang ideal.
Kemudian Sigmund Freud beranggapan bahwa kehidupan psikis terdiri dari : kesadaran dan ketidaksadaran. Kesadaran diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang Nampak. Jadi kesadaran itu merupakan bagian kecil dari kepribadian.ketidaksadaran yang merupakan bagian kecil dari gunung es di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang mendorong perilaku manusia. Menurut freud ada bagian lain yang disebut prasadar ( preconscious). Dalam preconscious stimulus-stimulus belum direpres sehingga dapat dengan mudah ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Freud menyatakan ada insting untuk hidup dan insting untuk mati, insting untuk hidup berupa lapar, haus, dan seks, ini merupakan kekuatan kreatif oleh freud ini disebut Libido, sedangkan insting untuk mati oleh freud disebut kekuatan destruktif.
Ada juga menurutnya, ada 3 macam kecemasan yaitu :kecemasan objektif, kecemasan neurotik, dan kecemasan impulsif.
Freud memandang organisme manusia sebagai system energi yang kompleks. System energi ini berasal dari makanan yang dimakannya dan dipergunakan untuk berbagai macam kegiatan, seperti peredaran darah, pernapasan, gerakan otot, pengamatan, berfikir, dan mengingat.

2. Teori Kepribadian Behaviorisme.
Behaviorisme merupakan orientasi teoritis yang didasarkan pada premis bahwa psikologi ilmiah harus berdasarkan studi yang teramati. Teori ini dicetuskan oleh John B. Watson.adapun teori ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1. Teori kepribadian Klasikal.
Kepribadian ini dicetuskan oleh Juan Petrovich Pavlov, dia menggunakan eksperimen terhadap seekor anjing. Anjing dioperasi sedemikian rupa, sehingga apabilaair liur keluar dapat dilihat dan dapat ditampung dalam tempat yang telah disediakan. Apabila anjing lapar dan melihat makanan, kemudian mengeluarkan air liur, ini merupakan respon yang alami, respon yang reflektif, yang oleh Pavlov disebut respon yang tidak terkondisi yang disingkat UCR. Apabila anjing mendengarkan bel dan kemudian menggerakan telinganya, ini merupakan respon yang alami. Bel sebagai stimulus yang tidak terkondisi atau UCS dan gerak telinga sebagai UCS.
2. Teori Kepribadian Operan.
Yaitu dicetuskan oleh Skinner yang membagi tingkah laku dalam 2 tipe yaitu: responden dan operan. Tingkah laku responden adalah respon atau tingkah laku yang dibangkitkan atau dirangsang oleh stimulus tertentu. Tingkah laku responden ini wujudnya refleks. Tingkah laku responden ini ternyata dapat dibentuk melalui proses conditioning atau belajar. Tingkah laku ini bergantung pada reinforcement dan secara langsung merespon stimulus yang bersifat fisik.Tingkah laku operan adalah respon atau tingkah laku yang bersifat spontan tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Tingkah laku ini ditentujan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikutinya. Contohnya : ketika tikus yang dimasukan di dalam peti yang diberi makan untuk berapa waktu lamanya ( tikus menjadi lapar ), dia bertingkah laku secara spontan dan acak, dia aktif, mendengus, mendorong, dan mengeksplorasi lingkungannya. Tingkah laku ini bersifat sukarela, tidak dirangsang, dalam arti respon tikus itu tidak dirangsang oleh stimulus tertentu dari lingkungannya.
Menurut Skinner reinforcement dapat terdiri dari 2 cara: positif dan negatif, yang positif ini sinonim dari “reward” ( penghargaan ), sementara yang negative memainkan peranan dalam perkembangan kecendrungan-kecendrungan untuk menghindar.

3. Teori Kepribadian Humanistik.
Teori humanistic berkembang pada tahun sekitar tahun 1950-an. Psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Psikologi humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan pada kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Abraham Maslow menekankan pada teori motivasinya yaitu :
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis.
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman.
3) Kebutuhan-kebutuhan rasa cinta dan memiliki.
4) Kebutuhan akan penghargaan.
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri.

KRITIKAN HUMANISTIK TERHADAP BEHAVIORISME DAN PSIKOANALISA

Sebagai teori yang menentang teori-teori psikoanalisis dan behavioristik. Serangan humanistik terhadap 2 teori ini, adalah bahwa kedua-duanya bersifat “dehumanizing” (melecehkan nilai-nilai manusia). Teori freud dikritik, karena memandang tingkah laku manusia didominasi atau ditentukan oleh dorongan yang bersifat primitif, dan animalistic ( hewani ). Sementara behavioristik dikritik, karena teori ini terlalu asyik dengan penelitiannya terhadap binatang, dan menganalisis kepribadian secara pragmentaris. Kedua teori ini dikritik, karena memandang manusia sebagai bidak atau pion yang tak berdaya dikontrol oleh lingkungan dan masa lalu, dan sedikit sekali kemampuan untuk mengarahkan diri.
Teori humanistik dipandang sebagai “ third force ” ( kekuatan ketiga) dalam psikologi, dan merupakan alternatif dari kedua kekuatan yang dewasa ini dominant ( psikoanalisis dan behavioristik ). Kekuatan ketiga ini disebut humanistik, karena memiliki minat yang eksklusif terhadar tingkah laku manusia. Humanistik dapat diartikan sebagai “ orientasi teoritis yang menekankan kualitas manusia yang unik khususnya terkait dangan free will ( kemauan bebas) dan potensi untuk mengembangkan dirinya”
Para ahli psikologi humanistik mempunyai perhatian terhadap isu-isu penting tentang eksistensi manusia, seperti: cinta, kreatifitas, kesendirian, dan perkembangan diri. Mereka tidak meyakini bahwa manusia dapat mempelajari sesuatu tentang kondisi manusia melalui penelitian terhadap hewan. Para ahli teori humanistik memiliki pandangan yang optimistic terhadap hakikat manusia, mereka meyakini bahwa :
1) Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan diri.
2) Manusia memiliki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan tingkah lakunya, dalam hal ini manusia bukan pion yang diatur sepenuhnya oleh lingkungan, dan
3) Manusia adalah makhluk rasional dan sadar, todak dikuasai oleh ketidaksadaran, kebutuhan irrasional, dan konflik.
Para ahli teori ini juga berpendapat bahwa pandangan manusia tentang dunia
Bersifat subjektif lebih penting dari realitas objektif. Jika anda berpikir bahwa anda bersifat sederhana, cerdas, atau pandai bergaul, maka keyakinan-keyakinan ini akan lebih mempengaruhi tingkah laku anda daripada realitas actual tentang ketiga sifat tersebut.
Di antara para ahli teori humanistik yang dipandang paling berpengaruh, adalah Carl R. Rogers dan Abraham Maslow.

0 komentar: